Aplikasi Mini Telegram telah menjadi alat yang populer untuk berinteraksi dengan aplikasi blockchain. Namun, data menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna di messenger jauh melebihi keterlibatan di tingkat blockchain. Para peneliti menganalisis Aplikasi Mini yang paling populer untuk memahami bagaimana mereka memanfaatkan kemampuan blockchain dan berinteraksi dengan audiens. MemeFi termasuk di antara para pemimpin, dengan tingkat keterlibatan 7.955% antara pengguna aktif di blockchain dan Telegram. Ini menunjukkan audiens yang sangat terlibat, dengan hampir setiap 12 pengguna Telegram secara aktif menggunakan fitur-fitur blockchain. Di tempat kedua adalah Yescoin dengan 4.665%, dan tempat ketiga ditempati oleh SEED dengan koefisien 0.6203%. Di sisi berlawanan dari daftar ini adalah Hamster Kombat. Rasionya hanya 0.0027%, yang menunjukkan lemahnya integrasi fungsionalitas blockchain dengan audiens di messenger. Boinkers menunjukkan hasil yang sedikit lebih baik dengan 0,05483%. Metrik ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk memperbaiki mekanisme keterlibatan dan retensi pengguna. Ini
jenis data ini memberikan sinyal penting bagi para pengembang. Tingkat keterlibatan yang tinggi, seperti yang dimiliki oleh MemeFi dan Yescoin, mengindikasikan strategi keterlibatan yang dibangun dengan baik. Performa yang lemah dari Hamster Kombat dan Boinkers menggarisbawahi perlunya menganalisis target audiens dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Telegram, sebagai salah satu platform terbesar, memberikan kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan aplikasi blockchain. Namun, data menunjukkan bahwa akses sederhana melalui messenger tidak menjamin kesuksesan. Para pengembang harus fokus untuk menciptakan pengalaman yang unik bagi para pengguna. Semakin populernya Aplikasi Mini membuka prospek untuk pengembangan blockchain di segmen massal.
Apakah ada kesalahan dalam teks? Sorot dengan mouse Anda dan tekan Ctrl + Masukkan