Bitcoin meningkat di tengah pemilihan presiden AS dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed

Nilai tukar bitcoin (BTC) telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan selama beberapa hari terakhir, melebihi angka $73.000. Dengan demikian, kuotasi meningkat lebih dari 8%. Pendorong utama reli harga adalah suntikan signifikan ke dalam spot BTC-ETF, siklus baru pelonggaran kebijakan moneter di negara-negara besar, serta meningkatnya peluang kandidat yang ramah terhadap mata uang kripto - Donald Trump - untuk memenangkan pemilihan presiden AS. menurut analis di QCP Capital, taipan ini mendapatkan popularitas di "swing states" utama seperti Nevada dan Pennsylvania, yang meningkatkan peluang keberhasilannya dalam pemilihan yang akan berakhir minggu depan. Di tengah meningkatnya minat terhadap bitcoin dan mata uang kripto secara umum, para investor memperkirakan bahwa perdagangan Trump akan berlanjut jika sang miliarder menang. Namun, para ahli memperingatkan bahwa hari-hari terakhir perlombaan mungkin akan terjadi peristiwa tak terduga yang dapat mengubah situasi dan mendesak untuk tetap mengawasi pasar.

Perhatian khusus dalam beberapa hari mendatang terfokus pada laporan Non-Farm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat, yang akan menjadi indikator penting dari kondisi pasar tenaga kerja AS. Menurut perkiraan, jumlah pekerjaan baru akan mencapai 110 ribu, yang hampir 2 kali lebih sedikit dari angka sebelumnya. Laporan ini merupakan laporan terakhir sebelum pertemuan the Fed minggu depan.

Untuk saat ini, pasar menempatkan peluang penurunan suku bunga sebesar 1,6 poin, dengan peluang 96,5% untuk penurunan 25 basis poin di bulan November dan 75% untuk tindakan serupa di bulan Desember. Pelonggaran kebijakan moneter dapat memberikan dukungan tambahan untuk pasar mata uang kripto.

Selain faktor politik dan makroekonomi, laporan pendapatan dari 5 perusahaan teknologi besar - Alphabet, Apple, Meta, Amazon, dan Microsoft - diperkirakan akan dirilis minggu ini. Masing-masing diproyeksikan akan menunjukkan pertumbuhan pendapatan rata-rata 19-20%. Namun, dampak dari laporan-laporan ini pada pasar saham masih belum pasti.